Kamis, 18 Maret 2010

Tingkatkan Keterampilan Anak Autis dengan Occupational Therapy

Terapi Okupasi SESEORANG dengan autisme seringkali mengalami gangguan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Sebagai gangguan perkembangan yang kompleks, daya tarik, aktivitas dan keterampilan bermain penderita autisme juga biasanya sangat terbatas. Untuk memperbaiki kondisi ini, Anda bisa mencoba occupational therapy.

Terapis untuk occupational therapymempelajari pertumbuhan dan perkembangan. Mereka ahli di bidang sosial, emosional dan psikologis yang mempengaruhi penyakit dan cedera. Ilmu ini membantu mereka mengembangkan kemampuan penderita autisme untuk hidup mandiri.

Terapis biasanya bekerja dalam tim yang melibatkan orangtua, guru, dan profesional lainnya. Mereka membantu meningkatkan kemampuan berinterkasi, perilaku dan performa penderita autisme.

Terapis mengamati anak-anak untuk melihat kemampuan mereka dalam mengerjakan tugas sesuai dengan usia. Hal ini bisa berkaitan dengan keahlian dalam mengurus diri sendiri, seperti berpakaian. Selain itu, terapis akan merekam keseharian anak dalam video.

Video ini selanjutnya digunakan untuk mempelajari reaksi anak terhadap lingkungan yang kemudian menjadi alat analisa untuk mengukur tingkat perhatian, keterampilan bermain, respon terhadap sentuhan atau stimulus lainnya. Termasuk keahlian motorik seperti postur, keseimbangan, agresi atau tipe tingkah laku lainnya serta interaksi antara anak dan pengasuhnya.

Manfaat terhadap anak


Secara umum, terapi ini bertujuan membantu penderita autisme memperbaiki kualitas hidup, baik di rumah maupun di sekolah. Terapis akan membantu mengenalkan, mempertahankan, dan meningkatkan keterampilan. Dengan cara ini, penderita autisme diharapkan bisa hidup semandiri mungkin. Terapi ini membantu meningkatkan keterampilan penderita autisme di bidang:
•Keterampilan sehari-hari, seperti latihan menggunakan toilet, berpakaian, menggosok gigi, dan keterampilan lainnya
•Keterampilan motorik halus yang diperlukan untuk memegang objek saat menulis atau memotong sesuatu dengan gunting
•Keterampilan motorik kasar yang digunakan untuk berjalan atau mengendarai sepeda
•Duduk, postur atau keterampilan persepsi, seperti menerangkan perbedaan antara warna, bentuk, dan ukuran
•Keahlian visual seperti membaca dan menulis
•Bermain, mengatasi masalah, mengurus diri sendiri, berkomunikasi dan keterampilan sosial

Dengan membantu keterampilan di atas, penderita autisme bisa melakukan hal-hal berikut:
•Berteman dan membangun hubungan
Belajar fokus dalam mengerjakan tugas
•Belajar mengontrol keinginan
•Mengekspresikan perasaan dengan cara-cara yang lebih tepat
•Bermain dengan teman
•Belajar mengontrol diri sendiri



Sumber : http://www.mediaindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar